Rabu, 14 April 2010

Sriwijaya fc seri melawan PSPS


Piala Indonesia 2010
Sriwijaya FC 1-1 PSPS Pekanbaru
START JELEK!

PALEMBANG. PE – Mimpi menggenggam poin absolute meraih kemenangan sirna seketika. Dzumafo Epandi lah yang merusak pesta di menit injury time tepatnya dimenit ke-92 melalui tendangan bebasnya. Akhirnya, pertandinagn SFC vs PSPS di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring berakhir dengan kedudukan 1-1 (0-0).
Sedangkan gol Sriwijaya FC sukses dilesakkan sang Belut, Oktavianus dimenit ke-47. Seperti diprediksi kemarin, jalannya laga dua kesebelasan ini memang berlangsung panas dan keras. Hasil seri ini pastinya menjadi catatan buruk di laga perdana Piala Indonesia 2010.
Bermain dikandang sendiri ternyata masih belum mampu menjadi modal pasukan Rahmad Darmawan untuk menundukkan kegagahan Isnaini cs. Meski tak mampu meraih poin penuh tapi setidaknya anak asuh Abdurahman Gurning ini bisa menahan imbang.
Menurut RD permainan anak asuhnya hari ini memang cukup baik, terbukti dari penguasaan bola yang diperagakan Charis cs. Hanya saja mereka bermain terlalu tegang, sehingga banyak kesempatan yang terbuang percuma. “Sebenarnya secara keseluruhan anak-anak bermain baik, tapi karena bermain terlalu tegang makanya kita sering menyianyiakan kesempatan,” tukas RD.
Seperti biasa sejak menit pertama Sriwijaya FC telah menguasai jalannya laga. Dari ball position nampak jelas anak asuh RD lebih mumpuni. Banyak kesempatan yang tercipta dibabak pertama, sebut saja terobosan cantik dari Zah Rahan pada menit ke- 4, umpan kepada Kayamba dan disambar oleh Pavel hampir saja merepotkan gawang PSPS Pekanbaru yang dinaungi oleh Fance Haryanto. Beruntung tendangan keras Pavel itu masih bisa diamankan Fance.
Memasuki babak kedua pola permainan Sriwijaya FC tetap konstan, bahkan terkesan lebih berkembang. Alhasil dua menit jalannya babak kedua tepatnya pada menit ke- 47, Gol pertama Sriwijaya FC pun tercipta dari tandukan Oktavianus. Gol ini berawal dari tendangan bebas yang diambil oleh Zah Rahan, kemudian dengan cepat Si Belut (julukan Oktavianus red) menyambar dan menggetarkan gawang Haryanto.
Tak puas dengan satu gol, anak asuh RD pun mulai menggila. Beberapa peluang emas kembali tercipta, seperti yang diperoleh Oktavianus pada menit ke- 56. Tendangan keras kaki kirinya masih mampu ditepis penjaga gawang Askar Bertuah. Dengan menaiknya tensi permainan anak asuh Gurning pun tak mau kalah. Dengan masuknya Dzumafo Epandi Herman yang menggantikan Rusdianto pada menit ke- 48 semakin menambah daya gedor serangan PSPS Pekanbaru. Bukan hanya Dzumafo, Gurning pun menyuntikkan dua tenaga baru lainnya yakni Deddy Gesmawan (Septi Hadi) menit ke- 50 dan Rusdianto (Ade Suhendra) menit ke- 79.
Tak kalah Kubu Sriwijaya FC pun memasukkan dua pemain cadangannya yakni Toni Sucipto (Alamsyah) menit ke- 60 dan M Nasuha (Isnan Ali) menit ke- 79. Maksudnya untuk membantu memperkuat lini pertahanan Sriwijaya FC. Tapi apa mau dikata, kenyataan berkata lain. Pada masa injury time kegigihan anak asuh Gurning membuahkan hasil. Tepat pada menit ke- 92 PSPS Pekanbaru mampu mencetak gol balasan dari kaki Dzumafo melalui kemelut gawang. Skor 1-1 (0-0) pun tetap terjaga hingga peluit panjang berbunyi.
“Alhamdulilah anak-anak bisa menyamakan kedudukan dengan SFC, seperti yang saya katakan kemarin. Kami tak memasang target muluk-muluk. Menang alhamdulilah, draw syukur, kalah pun ngga apa-apa. Yang penting anak-anak bermain baik. Nampaknya kita lagi beruntung, karena gol yang kita citpakan terjadi di menit-menit akhir,” tutup Gurning. MRD

HEAD TO HEAD Sriwijaya FC vs PSPS Pekanbaru
14-04-2010 Piala Indonesia Sriwijaya FC 1-1 PSPS
27-03-2010 Super Liga PSPS 2 – 0 Sriwijaya FC
09-01-2010 Super Liga Sriwijaya FC 1 - 0 PSPS
31-08-2005 Divisi Utama Sriwijaya FC 4 - 1 PSPS
18-05-2005 Divisi Utama PSPS 3 - 0 Sriwijaya FC

Selasa, 13 April 2010

Bintang Sriwijaya FC yang meredup




INIKAH BINTANG?


Bermaterikan pemain bintang ternyata tak membuat SFC berjalan mulus. pertandingan demi pertandingan selalu diwarnai kekalahan dan kemenangan. sungguh ironis memang, betapa rapuhnya lini belakang Laskar Wong Kito yang katanya pemain berlabel pemain timnas..
sebut saja Precious (timnas Singapura), Charis, Isnan Ali, Worabay (timnas paling senior di indonesia). tapi apa? semua kacau balau!!
kalau memang usia sudah menjadi kendala, kenapa RD tak mencoba mempercayakan pada tenaga muda. masih banyak yang potensial. Bobby, Nanak dan juga Slamet Riyadi patut menjadi pilihan.
katanya mencoba memainkan pemain multiplayer. buktinya. Worabay yang hanya mengandalkan kaki kanan selalu mendapat tempat spesial dihati RD. tak hanya itu, Isnan Ali pun demikian. katanya Rotasi, mana?????????

Sriwijaya FC songsong Piala Indonesia

LAGA PEMBUKTIAN SFC di PIALA INDONESIA

PEMBUKTIAN ZAH RAHAN


Kini saatnya melupakan ISL dan fokus di Piala Indonesia. nasib SFC ada di kaki kamu Zah Rahan... sekarang atau tak selamanya!!

RINDU BOBBY


anda muda nan enerjik. tapi keberuntungan belum berpihak pada Bobby. akankah kau bersama SFC di bangku cadangan selamanya? sedangkan para seniornya sudah kehabisan nafas dan kecepatan yang menyusut tajam.. tolong pertimbangkan!!

Minggu, 11 April 2010

rahmad darmawan


Kalah Terus, RD Tetap Pede

PALEMBANG. PE – Kekalahan demi kekalahan, tak sedikitpun menggoyangkan rasa percaya diri seorang Rahmad Darmawan (RD). kalah telak 1-3 saat bertandang ke stadion Surajaya makin menambah derita Laskar Wong Kito yang kini harus puas duduk diperingkat keenam dengan 41 poin dari 27 laga bertandingnya.
Menurut RD, tim besutannya masih bisa bersaing dengan tim besar lainnya yang menduduki posisi di papan atas. Meski gelar juara makin menjauh tapi ia yakin Laskar Wong Kito julukan Sriwijaya FC mampu menjaga posisi di papan atas. "Sriwijaya FC masih memiliki kesempatan bersaing dengan tim-tim papan atas ISL," beber RD.
RD melanjutkan tidak ada istilah melepaskan pandangan dari salah satu kompetisi pun. Tetapi semua laga yang ada harus dimaksimalkan. Untuk memperbaiki peringkat Laskar Wong Kito satu-satunya jalan adalah fokus hingga akhir kompetisi ISL.
"Artinya saya tetap harus fokus kepada ISL, Copa, dan AFC. Ketiganya tetap dijalani. Tentunya saya akan melakukan beberapa cara termasuk melakukan rotasi untuk tiga kompetisi ini," lanjut RD.
Namun khusus untuk Copa, RD benar-benar akan menjalani dengan maksimal karena SFC memiliki tradisi bagus di ajang ini, tetapi dengan catatan tidak mengurangi atau menomorkan duakan kompetisi lainnya.
"ISL sangat penting, jika tidak diprioritaskan, maka kita akan terlempar dari persaingan empat besar," tutupnya. MRD

Sriwijaya FC kalah lawan Persela


PAYAH!

PALEMBANG. PE – Berlabel tim bertabur bintang, Sriwijaya FC tak berdaya di tanah Lamongan. Dalam laga melawan Persela Sabtu lalu, Laskar Wong Kito tertunduk malu 1-3 di laga lanjutan ISL. Kekalahan ini mutlak kesalahan lini belakang yang dikoordinasi Charis Yulianto dkk tak disiplin dalam menjaga daerahnya.
Kekalahan ini, Sriwijaya FC makin memperpanjang puasa menang di 6 laga tandang. Derita Sriwijaya FC semakin menjadi, sudah kalah diajang internasional Asian Football Confederation (AFC) Cup 2010. Gol pertama Persela berawal dari kesalahan antisipasi dari pemain belakang Sriwijaya FC terhadap penyerang lawan, asis yang disodorkan Zada kepada Dicky Firasat, membuahkan gol pada menit ker- 27 yang menggetarkan gawang Hendro Kartiko.
Gol kedua pun diceploskan oleh Dicky. Berawal dari serangan balik yang cepat Dicky menerima umpan jauh Zada, dengan cerdik Dicky menyelinap di antara pemain belakang Sriwijaya FC. Namun pergerakan yang sedemikian lincah itu lagi-lagi tak bisa dihentikan pemain belakang Sriwijaya FC yang salah kaprah dengan jebakan ofside mereka sendiri, sehingga Precious dan Charis membiarkan saja.
”Banyak hal-hal yang perlu kita perbaiki untuk menghadapi laga selanjutnya. Salah satunya lini belakang kita harus lebih konsentrasi. Yang jelas Rotasi tetap berlaku untuk laga depan,” tukas RD.
Memasuki babak kedua, SFC mengendalikan serangan. Namun duet Kayamba-Solomin sepertinya sulit membobol gawang Persela. Beberapa peluang didapatkan seperti tendangan Solomin masin melambung. Begitu juga tendangan keras Zah Rahan mampu ditepis dengan tenang oleh kiper Chorul Huda.
Memasuki menit ke-62 pelatih Rahmad Darmawan melakukan pergatian pemain. Octavianus dan Rahmat Rivai masuk menggantikan Ambrizal dan Ponaryo Astaman. Tapi hal ini rupanya belum mampu menggoyah pertahanan Persela. Justeru sebaliknya pada menit ke- 73 Sriwijaya FC kembali kebobolan, kali ini Martin Zada dengan leluasa menendang bola tanpa mendapatkan pengawalan lini belakang menundukkan Hendro Kartiko.
Beruntung pada menit ke- 87 Sriwijaya FC mampu memperkecil ketinggalan melalui sundulan Kieth Kayamba Gums yang memanfaatkan umpan matang dari M Nasuha. Kedudukan 3-1 (2-0) ini berakhir hingga peluit panjang berbunyi.
Menurut RD ketiga gol yang tercipta ini sebenarnya berawal dari serangan balik yang cepat dari anak-anak Laskar Joko Tingkir. RD melanjutkan hal ini memang menjadi salah satu kelebihan tim tuan rumah. ”Pemain lawan memang banyak mengandalkan serangan balik yang cepat, ini yang susah diantisipasi anak-anak, makanya kita harus menelan kekalahan,” pungkas RD. MRD

Laga Tandang Sriwijaya FC (Kalah: 10, Menang: 3, Draw : 3)
14-10-2009 Super Liga L Persiba Balikpapan 4 - 0 Sriwijaya FC
29-11-2009 Super Liga L Persiwa Wamena 3 - 0 Sriwijaya FC
02-12-2009 Super Liga W Persipura Jayapura 1 - 2 Sriwijaya FC
20-12-2009 Super Liga L Persema Malang 1 - 0 Sriwijaya FC
23-12-2009 Super Liga L Arema 3 - 0 Sriwijaya FC
16-01-2010 Super Liga L Persisam Samarinda 1 - 0 Sriwijaya FC
19-01-2010 Super Liga L Bontang PKT 3 - 1 Sriwijaya FC
30-01-2010 AFC Champion…L Armed Forces 3 - 0 Sriwijaya FC
10-02-2010 Super Liga W Persebaya Surabaya 0 - 2 Sriwijaya FC
13-02-2010 Super Liga W Persik Kediri 0 - 1 Sriwijaya FC
19-02-2010 Super Liga L Persija Jakarta 1 - 0 Sriwijaya FC
23-02-2010 AFC Cup D Victory 0 - 0 Sriwijaya FC
27-03-2010 Super Liga L PSPS Pekanbaru 2 - 0 Sriwijaya FC
01-04-2010 Super Liga D Persijap Jepara 1 - 1 Sriwijaya FC
06-04-2010 AFC Cup L Binh Duong 2 - 1 Sriwijaya FC
10-04-2010 Super Liga Persela 3 - 1 Sriwijaya FC